Jumat, 01 Juni 2012

Seperti Malaikat

Taukah apa yang aku benci?
Saat ia tak pernah mengerti jika aku merindukannya,
saat akupun juga tak pernah mampu mengungkapkannya,
semua tau itu menyebalkan,
jika ia bisa tau apa yg aku rasakan tanpa aku nyatakan,
mungkin itu sangat menyenangkan tapi itu terlalu berlebihan jika aku mengharapkannya karna ia bukan malaikat, .
tapi bagiku ia tetap malaikatku yg akan mancerahkan hari-hariku nanti
aku harus percaya aku menyukainya,menyayanginya dan aku tak akan membuatnya kecewa , .

Bukan milikku lagi

Luasnya tujuh samudera
Kasih sayangMU membuatku
Lelah dalam mengarungi bersama
Lirihnya riuhku yang kian menyerukan
Lelahku tak ber ujung kepastian
Jujur saja ku akui….
Hidupku terasa hampa saat ini meskipun
Hati telah menimang rasa dalam
Hening renta di titian malam dengan
Harapan asaku mampu tuk
Hancurkan belenggu duka nestapa
Namun semua asaku
telah terpenggal oleh
Nestapa yang kian menjamah dengan
Nyayian malangnya sang pemuja cinta
Jujur saja ku akui…..
Temaramnya purnama selalu hiasi
Tepian hati namun dawai luka
Tak mungkin ku pungkiri akan
Tajamnya belati cinta dalam hati
Yang selalu membuka luka
Di setiap menitih langkah
Dalam gulirnya
sang pemilik waktu
Jujur saja ku akui……
Cinta yang indah itu bukan untuk
Celahnya hati ini meskipun
Canda dan tawanya membuai indah
Di dalam pelupuk mata dengan
Canggungnya tepian suduku
Teteskan linangan bening dari
Tepian yang kian samar dalam meratap
Jujur saja ku akui…..
Jemari yang halus itu tak lagi terasa dalam
Jiwaku membentangkan mimpi
Hanya rasa pilu yang ku reguk selama
Hariku mengayunkan langkah
Kini hatiku tak lagi mendawaikan
Keindahan rasa hanya senandung
Kematian yang hingar hingga
Kerap gemparkan penjuru penantian panjangku…..
” Bukan Milikku Lagi ”

Harus kupilih Sahabat Atau Cinta

Ketika cinta menghancurkan semuanya
Tak ada satupun kata yang dapat menghiasinya
Cinta pergi sahabat berlalu.
Sungguh terlalu terasa sakit namun tak terobati.
Rasa rindu yang tak terungkap
Hanya lirih dan mungkin sebuah penyesalan
Mana yang harus kupilih?
Sahabat sejati atau cinta yang selama ini aku harapkan…???
Tuhan, satukanlah kami…
Kan ku jadikan dia sahabat dan cinta sejati untukku selamanya….

Puisi Ini Karya: Vershan Derviorst Webster Chamelion

Kebingungan

Aku bingung dgn smua kejadian yang terus menimpa diriku.
Apakah aku harus tersenyum disaat orang yang aku cinta pergi meninggalkan diriku.
Apakah aku harus tertawa disaat dia merasakan kegelapan dalam keabadiannya.
Kini hnya ada air mata yang trus mengalir dipipiku.
Kini jiwa raganya telah menyatu dengan seonggak tanah.
Nama’y terpangpang disebuah kayu yang setia terus membuat namanya dikenang.
Tepat didepan mataku sebuah bunga bertaburan begitu indah.
Kini kisah yang selma ini jalani telah brakh!r.
Kenangan masa lalu kini telah tiada.
Semga kau tenang dalam tempat peristirahatan yang kekal ini.
Disi aku akan selalu brdoa.
Agar kau slalu diberikan tempat terindah oleh Allah.
Selamanya dan selamanya namamu akan slalu dihatiku.

MALAIKAT KECIL

  • Kau adalah sebuah perisai yang indah
    Kau indah disampingku
    Dengan wajah yang anggun
    Kau menjelma,menyapaku tanpa tersentuh …
    Namun goresan kisah,merumpun,membingkai jasad jiwaku…
    Lalu kau membawaku hingga terlelap …
    Meski tanpa mimpi ku jamah hatimu yang putih..
    Meski harus ku temui sang waktu yang terus saja berjalan…
    Satu dalam hidupku kau akan menjadi “MALAIKAT KECIL” dalam hidupku ….

Angel

Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di Sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di Sorga” (Matius 18:10).

Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.” (Wahyu 12:4,7,9)

Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.”(Matius 24:36). Para malaikat dipanggil sebagai saksi oleh rasul Paulus, “Di hadapan Allah dan Kristus Yesus dan malaikat-malaikat pilihan-Nya kupesankan dengan sungguh kepadamu: camkanlah petunjuk ini tanpa prasangka dan bertindaklah dalam segala sesuatu tanpa memihak.” (1 Timotius 5:21)

Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. Para Serafim berdiri di sebelah atas-Nya, masing-masing mempunyai enam sayap; dua sayap dipakai untuk menutupi muka mereka, dua sayap dipakai untuk menutupi kaki mereka dan dua sayap dipakai untuk melayang-layang. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: “Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” (Yesaya 6:1-3).